story about perkusi

Jumat, 12 April 2013 | langitkanahaya
di 22.42 |

setiap orang memiliki kelebihannya masing-masing. seni, akademik, olahraga, dan lain-lainnya. Aku sadar di dalam diriku tidak ada darah seni, aku sama sekali tidak bisa dengan seni baik musik, gambar, melukis dan lain-lain. Tapi mengapa aku samapi di anggap tidak bisa apa-apa hanya karena terlalu banyak kesalahan yang aku lakukan, padahal itu semua proses belajar. Aku berusaha belajar susah payah untuk bisa memukul tapi tetap saaja, aku dianggap tidak bisa apa-apa. Bahkan saat pendataan ulang, hanya aku seorang yang tidak terdata atau l;ebih tepatnya terpilih. Bagaimana perasaan kalian kalau jadi aku? Mungkin tidak ada yang peduli, tapi buat aku itu peduli dan penting. aku berusaha belajar, menepati jadwal latihan, walaupun hanya beberapa orang sja yang datang. Apa itu tetap tidak merubah anggapan itu. Aku sedih jelas, marah iya, kecewa, memang. Semula aku menggapnya biasa saja, tapi lama-kelamaan menyakitkan juga. bayangkan hanya satu seorang???? Salah kalau aku sakit hati????terserah aku ndak peduli mau dibilang sensitif atau apapun. Aku sudah berusaha tapi apa???Gak ada penghargaannnya sama sekali, paling gak anggaplah ada. Apa semua orang begitu saat dia telah merasa lebih???? Aku kecewa, marah, sedih gfak ada satupun orang lain yang peduli. Apa aku kurang peduli dengan mereka?bagaimana lagi aku harus menunjukkan kepeduliaan ku dengan mereka. Aku slalu menjadi tempat mereka bercerita tapi ndak ada satupun yang mau dan ingin mendengar ceritaku. Menyemangatiku. Aku lelah, aku capek, aku ingin diperhatikan. APa salah keinginan ku???? Aku tau mungkin aku punya sesuatu yang gak orang lain miliki walupun hanya sesuatu yang kecil dan menurut mereka gak berharga MOVE ON AND DON`T THINK ABOUT PEOPLE SAYING